Mak dan Sockel (2001) mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah
faktor kunci untuk memotivasi karyawan. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya
kecil kemunginannya untuk mencari pekerjaan lain, dan bahkan jarang berpikir
untuk meninggalkan perusahaan. Blum (As’ad,
2002 : 104) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang
merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan,
penyesuaian diri dan hubungan individual di luar kerja. Handoko (2006 : 193)
mengatakan bahwa Kepuasan kerja (job
satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaannya.
Menurut Riggio (2006 : .220) faktor-faktor yang
membentuk kepuasan kerja antara lain: pay, working conditions, and relationship with supervisors and co-workers, dan masih banyak lagi
misalnya, pre-employment
expectations, individual personality
characteristics, dan employee’s
career progression. Sementara itu, Smith et. al. (Riggio, 2006 : .220) mengatakan
bahwa faktor-faktor yang digunakan untuk mengukur job
satisfaction ada lima ,
yaitu “pekerjaan itu sendiri, gaji/upah, tunjangan kesejahteraan,
lingkungan kerja, dan pengawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar