Weisinger (1998) mendefinisikan kecerdasan emosional secara cukup
sederhana, yaitu pemakaian yang cerdas dari emosi: anda dengan sadar membuat
emosi anda bekerja untuk anda dengan menggunakan mereka untuk memandu
tindak-tanduk dan cara berpikir yang akan meningkatkan hasil yang anda ingin
peroleh. Salah satu contoh yang diberikan ialah, bila anda akan membawakan
sebuah presentasi yang penting, dan kesadaran diri akan emosi anda menunjukkan
bahwa anda dalam keadaan khawatir yang luar biasa, kecerdasan emosional
anda lalu menuntun anda dalam pengambilan beberapa tindakan, anda mungkin akan
menyingkirkan pemikiran-pemikiran yang bersifat merugikan bagi anda,
menggunakan relaksasi untuk mengurangi kekhawatiran anda, dan menghindari semua
tindak-tanduk yang tidak produktif seperti berjalan keliling ruangan, sehingga
anda akan menjadi lebih efisien yang akan membuat anda menjadi lebih percaya
diri dalam membawakan presentasi tersebut.
Goleman (1995 : 45) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan seperti kemampuan memotivasi diri,
bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, tidak
melebih-lebihkan kesenangan, dapat mengatur suasana hati, dan menjaga agar
beban stress tidak melumpuhkan kemampuan untuk berpikir.
Patton, dan Hein (2000) mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk memproses informasi
emosional, yang secara khusus melibatkan persepsi, asimilasi, pengertian,
dan manajemen dalam emosi.
Dubrin (2004 : 28-29) mendefinisikan kecerdasan emosional
secara lebih terperinci dengan membagi cabang-cabang
dari kecerdasan emosional menjadi lima bagian, antara lain :
1. Self - Awareness.
The ability to understand your
moods, emotions and needs. It includes using intuition to make decisions you
can live with happily. (A person with good self - awareness knows whether he or
she is pushing other people too far).
2. Self -
Regulation.
The ability to control
impulsiveness calming down anxiety and reacting with appropriate anger to
situations (A person with low self -regulation would suddenly decide to drop a
project because the work was frustrating).
3. Motivation
A passion to work for reasons in
addition to money or status such as finding joy on task itself. (This person
will never give up).
4. Empathy.
The ability to respond to the unspoken
feelings of others. Also, the skill to respond to people according to their
emotional reactions. (A manager with empathy would take into account the most
likely reaction of group members before making a decision affecting them).
5. Social
Skill.
Competency in managing relationship
and building networks of support, and having relationships with people. The
ability to interpret nonverbal communication, such as: Frowns and types of
smiles. (A worker with social skill would use a method of persuasion that is
likely to work well with a particular group or individual)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar